Selasa, 21 Januari 2014

Nunukan (Part 2)

 Welcome On Board, kembali lagi kita ke topik teraktual di blog ini! Yeah, sisi Nunukan yang mungkin gak bakalan kamu dapatin di blog lainnya, akan saya bahas di sini.


5. Fashion dan tetek bengeknya

Well, jangan khawatir, seiring majunya kota ini, toko – toko busana tumbuh bak cawan di musim hujan. Mulai dari butik yang mahal hingga mahal sekali. Yah itu dia kendalanya, harga baju di sini mahal. Jadi, lebih baik membeli online karena TIKI dan JNE di sini sudah siap sedia kok. Apalagi, layanan internet di Nunukan sudah canggih juga. So, untuk yang hobi belanja online, mari menyatu dalam persekutuan dengan diri saya. He..he..he..!

6. Cenderamata khas Nunukan

Yang bagian ini pastinya menggembirakan yah, karena saya akan pulang kampung ke Makassar dalam waktu dekat, sehingga teman teman  yang membaca item ini dengan serius, akan mampu mereka reka apa yang paling dia minati buat saya bawa pulang. He..he..he..; tapi maaf yah,  nggak ada niat nih bawa suvenir, soalnya pulkam nanti saya sudah bawa dua suvenir bernyawa. Sudah ah, kali ini serius  mau bahas buah tangan khas Nunukan yang sangat membanggakan itu.

Yang pertama adalah dodol. Hahhh?? Eitsss..bukan dodol kayak yang kamu kenal, tapi DODOL RUMPUT LAUT. Yah, rasanya enak loh. Dodol ini adalah hasil kerativitas ibu-ibu di Nunukan yang memanfaatkan rumput laut sebagai bahan dasarnya, Maklum, di Nunukan ini rumput laut lagi happening banget.



Di posisi selanjutnya adalah, BERAS KRAYAN. Nah, ini dia beras paling enak sedunia yang pernah saya makan. Bahkan, konon ini adalah beras yang dimakan oleh Sultan Brunei Darussalam serta beras termahal di pasar dunia, yang sayangnya di pasaran dunia dikenal dengan beras dari Malaysia.
Beras Krayan ini beras 100 % organik yang ditanam dengan sistem sangat alami oleh orang orang suku Dayak. Hanya tumbuh di Krayan dan produksi sangat terbatas karena sangat organik . Bulirnya kecil dan harum, rasanya pulen banget. Harganya lumayan mahal sih. Meski  punya banyak duit, belum tentu  bisa beli beras ini, karena stoknya di Nunukan aja jarang, kebanyakan dibwa langsung ke Malaysia. Nah, saya pernah makan beras ini karena suami kebetulan ke Krayan dan ada kontraktor dari Krayan yang berbaik hati memberi 15 kg.



Ibaratnya gini deh, kalau kopi punya KOPI LUWAK nah, beras punya BERAS KRAYAN sebagai beras paling eksklusif yang ada di dunia. Thanks God, gue udah nyoba ke duanya (luwak and beras krayannya).

Untuk yang mau tahu tentang beras ini , ini linknya http://www.wwf.or.id/?24240/Kabar-gembira-dari-Dataran-Tinggi-Krayan . Semua foto diambil dari link yang sama dari Website WWF Indonesia.

Rasa-rasanya segini dulu yah yang saya ceritakan. Postingan ini sudah cukup panjang, dan sepertinya saya baru saja mengalahkan rekor sendiri, yakni nulis panjaaaang banget buat blog. Kapan-kapan saya mau berkisah yang lain tentang Nunukan, mungkin dengan penuturan yang lebih serius. Semoga yah…!!


Kiss Bye,
Nida 

*kalau kamu mendapati tulisan ini banyak ngelanturnya, hal itu dikarenakan penulis terdesak beban kerjaan, yang entah mengapa semakin mendorong hasrat untuk menulis hal hal gak penting "

1 komentar:

  1. Hy kak. Sy mau tanya dgn biaya hidup disana bagaimana? Apakah sangat berbeda dengan Makassar?

    BalasHapus