Pernahkan engkau terbangun tengah malam lalu menangis karena
perempuan lain yang bukan dirimu?.
Malam ini, saya terbangun dari tidur yang
memang tidak terlalu nyenyak. Demi membuang rasa kantuk yang tidak dapat saya
tundukkan dengan menutup mata , akhirnya berselancar di internet adalah pilhan.
Lalu, saya singgah di tautan ini.
Ada tautan di beranda facebook yang dikirim oleh seorang
penulis perempuan yang sangat saya kagumi, Mbak Rilda A Oe Taneko. Tautan ini mengantarkan saya singgah dan juga berlama-lama membaca tulisaan singkat
mbak Rilda tentang Erwiana, TKI Indonesia di Hongkong, yang mendapat perlakuan
brutal dari majikannya. Tentu saja, tulisan itu tidak hanya ditujukan buat
Erwiana seorang, namun ditujukan bagi semua....yah...semua perempuan Indonesia
yang menjadi TKW. Utamanya, mereka yang telah bekerja dengan baik dan sesuai
jalur, namun mendapat perlakukan keji dan brutal. Ironisnya, negara selalu dan
selalu dan selalu dan lagi lagi dan lagi abai, lupa, khilaf pada perlindungan
keselamatan mereka.
Wajah TKI bukanlah hal yang asing dari kehidupan saya. Saya
bekerja di sekeliling mereka, membantu semampu yang saya bisa, juga mendampingi
anak-anak mereka dalam hal kesehatan dan tumbuh kembang kecerdasannya. Namun,
itu bagi TKI dari Malaysia yang telah kembali ke Indonesia dan menetap
sementara di Nunukan, wilayah kecil di Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia.
Mungkin, eks TKW yang saya hadapi dan temui bernasib baik, bisa pulang dengan
selamat, bisa kembali menengok keluarga mereka. Namun, ada banyak di luar sana,
di negeri asing, TKW yang tidak bernasib baik.
Erwiana, salah satuanya. Ia pulang dari Hongkong dengan
kondisi yang sungguh mengenaskan. Kedua tungkai kaki hangus karena luka bakar
dan penyiksaan fisik yang keji dari majikan. Ia pulang disambut tangis dan
pecahnya harapan keluarga pada negara. Ia pulang membawa kepingan betapa negara
ini selalu lalai dan lupa dengan perlindungan TKW. Bukan kali ini saja, tiap
tahun kita harus mendengar kisah pilu dari TKW dari berbagai negara.
Kasus Erwiana
cukup mengagetkan, jangankan saya yang warga negara biasa, bahkan SBY selaku
kepala pemerintahan juga dalam twitternya mengaku sangat kaget karena Hongkong
di mata pemerintah RI lebih memiliki peraturan perlindungan TKW yang lebih baik
dari pada negara lainnya, misalnya Malaysia dan Arab Saudi.
Beberapa buku tentang pengalaman TKW di Hongkong yang saya
baca, memang menggambarkan betapa TKW di Hongkong selangkah lebih maju dari
pada TKW di Malaysia dan Arab Saudi. TKW Hongkong memiliki kelompok kelompok
kecil yang kuat, mereka tergabung dan memberdayakan diri dalam berbagai
aktifitas hobi, seperti menulis. Hal ini bisa mereka lakukan, karena Hongkong
memiliki regulasi yang lebih baik untuk TKW misalnya hari libur dan jam kerja. Karena
itu, di hari libur para TKW Hongkong selalu berkumpul di Victoria Park, sebuah
taman kota yang indah di pusat kota Hongkong. Di sana mereka menggelar pengajian, berjualan buku, workshop menulis bahkan bedah buku melalui perpustakaan keliling. Luar biasa mereka , bukan?.
Salah satu, TKW Hongkong pernah menulis sebuah buku TKW
Menulis. Saya pernah meresensinya di sini
buku TKW Menulis karya eks TKW Hongkong |
Jika tak ada aral
melintang dalam hitungan kelender kurang
dari 2 bulan yakni 8 Maret, dunia akan merayakan momentum tahunan Hari
Perempuan Internasional. Hanya saja, bulan ini terlalu kelabu di awal tahun. Bulan
ini telah menguras airmata banyak anak bangsa, khususnya perempuan yang
mendengar , membaca, menonton, dan mengikuti kasus Erwiana.
Memang, dunia
internasional sudah berteriak melalui harian besar , mereka menurunkan foto
Erwiana dan tulisan panjang tentang kasus TKW ini serta dorongan mereka sebagai
media internasional untuk pemerintah. Setelah itu, negeri sendiri baru terhenyak. Kita baru bangun dari tidur panjang ketika
negara lain membangunkan kita, membuka mata kita. Memang, polisi Hongkong telah
menangkap sang majikan Erwiana, lalu membawanya ke Indonesia. Memang, setelah itu semua, SBY langsung menggelar
rapat di istana tentang Erwiana berbarengan dengan rapat agenda penanganan
bencana nasional. SBY bahkan langsung menge-tweet di akun twitternya menyoroti
kasus Erwiana sebagai perhatian negara yang prioritas saat ini.
Catatlah, bahwa pemerintah telah resmi dikomando oleh Presiden.
Tapi, kita rakyat jangan pernah lupa bahwa pemerintah SERING SEKALI LUPA.
Saatnya kini, kita terus menerus menagih aksi, jangan menagih janji. Mari bantu
Erwiana dengan bersuara di kanal manapun yang anda bisa. Tolong, bantu Erwiana
dan keluarga mereka, agar tak ada lagi yang lupa dan lalai demi keadilan hukum
bagi Erwiana dan keluarga, serta TKW Indonesia yang lainnya.
Catatan:
You can donate to her directly, sign a petition, write letters and more at the Justice for Erwiana.com Action Centre.
Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.
BalasHapusTiang and Tiang race tech titanium - TITanium-ART
BalasHapusTiang and Tiang suppliers of metal are an award winning technology-making company based in titanium road bike Taiwan, infiniti pro rainbow titanium flat iron who are also oakley titanium sunglasses working 출장안마 as retail